Situs Purbakala "Ditemukan" di Restoran Siap Saji

MALANG--Sebuah situs purbakala "ditemukan" di halaman restoran siap saji Mc Donalds jalan Mayjen Panjaitan Kota Malang. Situs Ketawang Gede seluas empat meter kali empat meter berdiri kokoh di pojok belakang restoran. Seluruh sisi bangunan berdiri dinding setinggi dua meter lengkap dengan atap bangunan.
 "Situs ini sempat tak terlacak," kata Arkeolog Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono, Rabu 10 Oktober 2012.

Situs terdiri dari tiga yoni tanpa lingga, balok batu, belasan watu gong yang berfungsi sebagai landasan tiang bangunan. Terbuat dari batu andesit dengan berbagai bentuk dan ukuran. "Situs ini lintas masa, mulai pra sejarah hingga masa Hindu dan Buddha," katanya.

Diperkirakan situs dibangun pada 500 tahun sebelum masehi, berupa rumah panggung. Selanjutnya, pada masa Hindu sekte Siwa berubah menjadi bangunan suci berupa candi pemujaan. Dibuktikan penemuan arca ganesha dan nandi yang sekitar kawasan situs. Situs ini sempat terdata oleh Repporten Oudhkundige Commissie atau komisi purbakala yang didirikan jaman kolonial pada 1907.

Hasilnya didokumentasikan dalam sebuah buku yang mencatat temuan situs di Jawa dan Bali. Lantas didata ulang oleh oude kondiger versellag pada 1927. Hasil pendataan ulang menyebutkan kondisi situs masih tetap utuh tak berubah. Lantas, pada masa kemerdekaan lahan tersebut dimiliki perorangan. Sehingga, peneliti dan warga Malang tak bisa mengaksesnya. Sehingga, situs dianggap hilang tak terdeteksi jejaknya.

Belakangan, setahun terakhir arkeolog menemukan lokasi situs masih terawat hanya mengalami sedikit kerusakan serta sejumlah benda purbakala yang hilang. Diperkirakan saat dibangun restoran siap saji, proses perataan tanah sejumlah benda purbakala mengalami kerusakan. Alih fungsi kawasan bersejarah ini, katanya, menjadi percontohan.

Meski dibangun restoran, namun masih dilaukan upaya konservasi mempertahankan peninggalan sejarah. Dwi meminta pengelola restoran siap saji membuka situs untuk umum. Sehingga, warga Malang dapat melihat langsungoa situs bersejarah tersebut. Selain itu, juga menjadi media pendidikan bagi pelajar untuk mengenal peninggalan purbakala. "Sekaligus menjadi media promosi restoran," katanya.

Ia menduga di bawah bangunan itu masih tersimpan pondasi candi kaum hindu sekte siwa tersebut. Sehingga dibutuhkan upaya konservasi untuk segera dilakukan eskavasi menggali dasar candi untuk menemukan situs purbakala lain. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala, katanya, bisa memulai mendata situs itu. Sehingga bisa menjadi candi ciri khas Kota Malang.

Kawasan Dinoyo lokasi penemuan situs merupakan daerah pemukiman kuno. Lokasinya strategis sebagai jalur perlintasan perdagangan di sungai Brantas. Di lokasi yang sama ditemukan dua situs serupa. Berupa bangunan pondasi tiang bangunan yang dikenal dengan watu gong. Sekarang, kawasan tersebut menjadi pemukiman padat yang berdiri berbagai jenis Perguruan Tinggi.

Marketing Mc Donalds, Nita tak bersedia memberikan penjelasan situs purbakala tersebut. Ia meminta arkeolog dan jurnalis mengajukan izin penelitian di kawasan tersebut. "Kami sedang sibuk bekerja, silahkan mengajukan izin lebih dulu," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Wahyuni mengaku belum tak mengetahui ada sebuah candi di Kota Malang. Apalagi, lokasi candi berada di areal restoran siap saji. Ia berjanji untuk melihat candi peninggalan purbakala tersebut. "Kami juga akan meninjau ke lokasi," katanya. EKO WIDIANTO

Komentar